Blogger Template

Latest Post

T O P I K

Marhaban Ya.........
RAMADHAN
PUASA adalah sarana dan momen­tum yang paling efektif bagi umat Islam untuk men­dapat ampunan Allah. Bagaimana tidak. Kita yang mungkin selama ini enggan ke masjid, menjadi rajin ke masjid. Bagi kita se­lama ini jarang melakukan shalat sunnah, di malam hari bulan Rama­dhan kita beramai-ramai menjalankan shalat sunnat Tarawih.Demikian pula puasa merupakan iba­dah lahir batin yang memiliki be­berapa hikmah, baik secara jasmani maupun ruhani hikmah.
Hikmah jas­mani di antaranya ialah menjaga ke­sehatan tubuh. Se­cara fisik, orang yang menjalankan ibadah puasa dengan baik, maka perutnya akan terjaga dengan baik sehingga tidak mudah terkena penyakit.Adapun hikmah yang lain dari pua­sa Ramadhan di antaranya:Pertama, melatih kejujuran. De­ngan berpuasa orang akan berlatih untuk bersikap jujur. Ada atau tidak ada orang lain, ia akan tetap menjalan­kannya.Kedua, melatih kedisiplinan. Da­lam bulan puasa orang sangat mem­perhatikan waktu. Tidak seperti dalam bulan-bulan yang lain. Ia akan makan se­telah tiba saatnya untuk berbuka.Ketiga, melatih kesabaran dan ke­tabahan dalam menahan hawa nafsu (makan minum, ama­rah dan syahwat biologis)Keempat, melatih kesabaran dan ketabahan dalam menjalankan ke­taatan. Orang yang berpuasa (dengan ikhlas dan mengharap ridha Allah swt), akan berusaha menjalankannya meskipun harus menahan lapar dan da­ha­ga dan hal-hal yang dapat mem­batalkan puasa serta hal-hal yang dapat menghilangkan pahala puasa, sebagai bentuk ketaatan kepada-Nya. Kesabaran dalam men­jalan­kan ketaatan menurut ulama salaf lebih sulit daripada menahan hawa nafsu.Kelima, melatih ketaatan. Ibadah puasa ternyata dapat melatih atau menguji ketaatan (keimanan) sese­orang kepada Allah. Jika ia terpanggil untuk men­jalankannya, berarti memiliki ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya ibadah puasa diperintahkan kepada orang yang beriman. (Baca QS. Al-Baqarah ayat: 183)Marilah kita introspeksi, apakah puasa kita tahun lalu menghasilkan hikmah tersebut? (h-ar)

CINTA TIADA AKHIR






KEHIDUPAN suami-istri merupakan bagian terbesar yang paling menyibukkan dalam ke­hidupan mereka berdua. Jika kehidupan pasangan suami-istri itu terwujud dengan didasari saling cinta, saling cocok dan saling memahami, maka kehidupan mereka akan bahagia, aman, mantap dan penuh kasih sayang. Hanya kehidup­an semacam itulah yang akan menimbulkan generasi yang baik yang mengenal nilai kehidupan dan kebahagiaan, meskipun dipenuhi berbagai tantangan dan tanggung jawab. Karena itu, kehidupan suami-istri yang bahagia dan tenteram menjadi tonggak yang paling kuat bagi setiap generasi yang tumbuh.Buku ini dengan tuntas mengulas tata kehidupan suami-istri jauh-jauh sebelum me­masuki jenjang pernikahan sampai pendidikan anak. Pokok-pokok bahasan dalam buku ini adalah sebagai berikut:• Bagian Pertama, membahas tentang landasan perkawinan.• Bagian Kedua, membahas tentang meminang dan mengarahkan calon mempelai laki-laki dan wanita, mulai dari pemilihan calon pasangan yang terbaik, sampai akad nikah.• Bagian Ketiga, membahas tentang maskawin antara harapan dan ke­tetap­an syariat.• Bagian Keempat, membahas tentang upacara perkawinan antara ke­senangan dan ketenangan.• Bagian Kelima, membahas tentang perkawinan dari segi hukum-hukum­nya, per­aturan dan hal-hal yang berkaitan dengannya.• Bagian Keenam, membahas tentang kedudukan seorang istri di antara kehidupan rumah tangga dan kehidupan kemasyarakatan.• Bagian Ketujuh, membahas tentang pembinaan keluarga Muslim dan segala per­masalahannya. Bagian Kedelapan, membahas tentang anak-anak, hak-hak mereka, pendidikan mereka, dan kewajiban mereka.• Bagian Kesembilan, membahas tentang wanita, hak-haknya menurut Islam dan hakikat kehidupannya. • Bagian Kesepuluh, membahas tentang pertikaian antara suami-istri dan upaya pencegahan terjadinya penceraian.• Bagian Kesebelas, membahas tentang seks dalam kajian seksologi, fisiologi dan psikologi. • Bagian Kedua belas, membahas tentang kesehatan dan kesucian dalam kehidupan suami-istri.Semoga buku ini bermanfaat bagi kehidupan suami-istri atau pasangan calon pengantin untuk merajut cinta abadi dalam keluarga sakinah, mawaddah warahmah.